Zakat Fitr adalah Pembersih bagi Orang yang Berpuasa
Dalam Sebuah Hadis disebutkan:
1611 عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ مَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِىَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِىَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ.
“Ikrimah rohimahulloh meriwayatkan bahwa Ibnu `Abbas rodiyallohu `anhuma berkata: “Rosululloh shollallohu `alaihi wa sallam memfardhukan zakat fitr sebagai pembersih orang yang shoum dari hal-hal yang sia-sia dan makanan bagi orang-orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum sholat `ied, itulah zakat yang diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah sholat `ied, itu hanya sodaqoh biasa”. (Hadis riwayat Abu Daud: 2/25,1611)
Hadis riwayat Abu Daud:
Hikmah zakatul Fitr adalah:
1. “Thuhroh lis Soim” (Pembersih orang yang shoum) dari semua hal yang sia-sia dan dari kata-kata kotor. Yang paling sulit ditinggalkan oleh orang yang shoum adalah semua perilaku dan ucapan yang tidak ada faedahnya, baik faedah di dunianya maupun faedah di akhiratnya. Begitu juga kata-kata kotor atau kata-kata porno yang sangat sulit ditinggalkan oleh orang yang shoum sekalipun. Dengan syariat zakatul Fitr semua kekurangan, kelalaian, keteledoran kita yang shoum akan dibersihkan oleh Alloh Subhanahu wa Ta`ala.
2. “Thu`mah lil Masakin” (Makanan untuk kaum miskin). Dengan zakat fitr, saudara-saudara kita yang sangat sulit kehidupan kesehariaannya bisa merasakan kebahagiaan yang sama. Bisa menikmati kebahagiaan hari raya dengan menikmati makan-makanan yang layak dan bergembiran bersama dengan kaum muslimin lainnya.