Beratnya Amanah Kepeminpinan Kaum Muslimin
Rosululloh shollallohu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ وَلاَّهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمُ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ
“Siapa saja yang diberi amanah oleh Alloh subhanahu wata’ala sebagai pemerintah kaum muslimin, lalu dia enggan membantu kebutuhan dan kekurangan mendesak serta kefaqiran mereka, niscaya Alloh swt enggan membantu hajat, kebutuhan men desak dan kefaqirannya”. (Hadis riwayat Abu Daud: 2948, dan at-Tirmidzi: 1332 serta al-Hakim dalam al-Mustadrok: 4/94 dan dia mengatakan shohih sanadnya dan disepakati oleh adz-Dzahabi. Hadis ini juga dishohihkan oleh syeikh al-Albani)
Dalam kitab “Mirqotul Mafatih Syarh Misykat al-Mashobih” (6/2429) dikatakan:
قَالَ الْقَاضِي: الْمُرَادُ بِاحْتِجَابِ الْوَالِي; أَنْ يَمْنَعَ أَرْبَابَ الْحَوَائِجِ وَالْمُهِمَّاتِ أَنْ يَدْخُلُوا عَلَيْهِ فَيَعْرِضُوهَا لَهُ ; وَيَعْسُرَ عَلَيْهِمْ إِنْهَاؤُهَا، وَاحْتِجَابُ اللَّهِ تَعَالَى ; أَنْ لَا يُجِيبَ دَعْوَتَهُ وَيُخَيِّبَ أَمَالَهُ
“Al-Qodhi berkata: Yang dimaksud adalah keengganan pemerintah yaitu tidak mau membantu orang-orang yang memiliki hajat dan kepentingan menemuinya untuk mengajukan hajat dan kebutuhannya itu serta mempersulit penyelesaian nya. Sedangkan enggannya Alloh membantu dia adalah dengan tidak diperkenan kan doanya dan mengkandaskan angan-angan dan cita-cita yang diharapkannya”.
Dalam Kitab “Tathriz Riyadus Sholihin” (1/427) dijelaskan:
في الحديث: وعيدٌ شديدٌ لمن احتجب عن الرعية ولم يقض حوائجهم، سواء كان ملكًا، أو وزيرًا، أو قاضيًا، أو أميرًا، أو مديرًا، أو من دونهم ممن له ولاية على شيء من أُمور المسلمين.
“Di dalam hadis ini terdapat ancaman yang sangat berat untuk siapapun yang enggan membantu rakyatnya dan tidak membantu hajat-hajat mereka, baik raja, menteri, hakim, gubernur, camat atau yang di bawahnya, yang memiliki otoritas kewenangan pemerintahan”.